
Login
Saya Sudah Terdaftar
Daftar Akun
Jika Anda sudah memiliki akun dengan kami, silakan masuk di login form.
Akun anda telah dibuat!
Selamat! Akun baru Anda telah berhasil dibuat!
Anda sekarang dapat memanfaatkan hak istimewa anggota untuk meningkatkan pengalaman belanja online Anda bersama kami.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang pengoperasian toko online ini, silakan kirim e-mail kepada kami.
Konfirmasi telah dikirim ke alamat e-mail yang disediakan. Jika Anda belum menerimanya dalam waktu satu jam, silakan Hubungi Kami.
Logout Akun
Anda telah keluar dari akun Anda. Sekarang aman untuk meninggalkan komputer.
Keranjang belanja Anda telah disimpan, barang-barang di dalamnya akan dipulihkan setiap kali Anda masuk kembali ke akun Anda.
ISBN: 978-979-1303-55-2
Ukuran: 15,5 x 24 cm
Jenis: Soft Cover
Jenis Kertas: Imperial Paper
Jumlah Hlm: 468 hlm
Berat: 0.6 Kg
Raudhatul Muhibbin
Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah
Memahami makna, hakikat, dan tingkatan-tingkatan cinta menurut ajaran
Islam, sebagai jalan penyucian jiwa dan penyelamat dari hawa nafsu,
untuk menggapai ridha dan cinta Allah s.w.t. serta meraih kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
Manusia diciptakan memiliki hati sehingga bisa mencintai. Namun, pada
saat yang sama, ia juga tak bisa lepas dari hawa nafsu. Hampir mustahil
bagi manusia untuk membebaskan diri sepenuhnya dari hawa nafsu. Oleh
karena itu, Allah s.w.t. melengkapi hati dengan fitrah (potensi untuk
mengenal-Nya) agar manusia tidak dikendalikan hawa nafsu. Dengan fitrah,
selain bisa mengenal Allah, manusia dapat menjalankan perintah-Nya, dan
menjauhi larangan-Nya.
Buku ini berbicara tentang cinta sebagai sesuatu yang fitri dalam diri
manusia. Cinta tak mungkin disembunyikan, tapi harus diungkapkan. Cinta
kepada harta tak mungkin dikekang, tetapi mesti diungkapkan melalui
usaha dan kerja yang halal. Cinta kepada kekuasaan juga tak mungkin
dihilangkan, namun mesti diungkapkan melalui sikap adil. Cinta kepada
lawan jenis pun tak bisa dikesampingkan, tetapi harus diungkapkan
melalui pernikahan yang halal.
Buku ini menunjukkan bagaimana cara mengungkapkan cinta dan
mengendalikan hawa nafsu dengan fitrah sesuai petunjuk-Nya. Sehingga,
cinta itu tidak berubah menjadi cinta terlarang, dan akan membawa
manusia kepada puncak cinta tertinggi, yaitu cinta Allah dan Rasul-Nya.
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah (691 H/1292 M – 751 H/1349 M)
Cendekiawan Muslim ini lahir di Damaskus pada tahun 691 H. Terkenal
sebagai seorang reformis pemikiran Islam. Murid utama Ibnu Taimiyah ini
menguasai beragam bidang ilmu, mulai dari fikih, tafsir, hadis, akhlak,
hingga filsafat, kimia, dan astronomi.
Sebagian besar karyanya berbicara tentang akhlak, moral, dan penyucian
jiwa. Karena itulah, ulama ini sering disebut sebagai "spesialis
penyakit hati (the scholar of the heart)." Meski oleh sebagian
kalangan ia dipandang sebagai kritikus tasawuf, namun sikap kritisnya
itu semata ditujukan kepada ajaran dan praktik tasawuf yang menyimpang
dari ajaran al-Qur`an dan sunnah Nabi.
Wafat pada tahun 751 H di Damaskus, dan meninggalkan banyak warisan
intelektual berupa buku dan tulisan yang hingga saat ini ikut mewarnai
arus pemikiran keagamaan di dunia Islam.